Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2020

Mercon

Dulu, jaman embah-embah masih nginang, masuknya bulan Ramadhan adalah saat yang ditunggu-tunggu setiap orang . T ak terkecuali anak-anak, termasuk saya pastinya. Walaupun saya kecil berparas menggemaskan, membikin nyaman saat ditatap, saya termasuk anak yang ugal-ugalan dan liar. Awal puasa, bagi laki-laki setiap usia, kecil, muda, dewasa, bahkan tua mulai berlomba-lomba membikin dan mengumpulkan mercon. Jaman itu belum ada pelarangan obat mercon dan jenis-jenis mercon masih sangat menyenangkan . Di pasar-pasar pedagang musiman sangat menjamur bak laron di musim penghujan . Seingatku, harga obat mercon setengah on 2.500. Biasanya untuk membelinya saya ngepit ke Pojok Sari, lapaknya di belakang MI Muhamadiyah itu , tepi sawah . Atau ngepit ke warung Nglaban (sebenarnya ikutnya Kangkung) Bagi yang tidak bisa membikin sendiri jangan kuatir, ada tukang-tukang membikin mercon musiman di tetangga-tetangga. Bayarnya dengan buku sebagai bahan bakunya. Membikin mer...

RenunganKu2

"Samar-samar aku ngimpi, pendemi covid-19 iki rampung ning wulan mei. Entah awal, pertengahan, opo akhir wulan. Ngarahku, mung dugaan, puncakke ning akhir april-awal mei." Bisa saja ini adalah salah satu bentuk seleksi alam. Sebagai bentuk murkanya semesta kepada kita sebagai manusia. Kita yang diberi keistimewaan berupa akal yang terkadang untuk meindas sesama manusia yang lebih lemah, hewan-hewan, tumbuhan-tumbuhan, dan makhluk lainnya. Coba lihat kerusakan yang dibikin man usia di muka bumi; penggundulan hutan, perburuan hewan liar, penambangan yang merusak, pencemaran lingkungan meliputi tanah, sungai-laut, udara. Dan entah apalagi. Setelah ini selesai kita hanya memiliki dua keadaan; selamat dan tidak selamat. Jika kemungkinan terburuknya adalah mati, maka coba ambil posisi tubuh yang sekiranya nyaman, sejenak merenung. Sudah siapkah saya jika apa-apa yang dititipkan sementara ini diminta oleh Pemiliknya. Aku pernah berada pada keadaan di mana sang...

Cengkaruk

Namanya cengkaruk. Entah kenapa disebut cengkaruk, mungkin karena cara makannya digaruk pakai tangan. Makanan serupa yang cara makannya digaruk entahlah. Nampaknya hanya ini. Terbuat dari nasi aking. Nasi akingnya harus yang tidak basi saat dijemur dan benar-benar kering. Hal ini berpengaruh nanti saat digoreng. Sebelum digorek ditepeni terlebih dahulu, memilah dan membersihkan dari reget-reget d an res-resan. Tadi saya terhitung kurang beruntung, karena nasi aking yang ada di kandi dan belum dijual kurang baik. Sebab dijemur pada musim-musim macam ini yang tidak menentu, kadang panas, kadang hujan. Jadilah saya ambil intip, yang nampak bersih dan keringnya mendekati sempurna. Lalu saya remuk pakai cowek dan mutu dari batu itu. Untuk menggorengnya harus menggunakan wajan dari tanah. Jika menggunakan wajan yang besi itu nanti gosong. Dan, misal digoreng menggunakan minyak goreng namanya bukan cengkaruk lagi, tapi krecek remuan. Susuknya harus menggunakan impon. Pen...

Yang Dipertemukan oleh Mimpi

Jika seseorang telah menjadi mangsa cinta, hanya pasrah yang dapat dia lakukan. Seperti seekor lalat yang terperangkap dalam kantung semar. Semakin dia meronta dan melawan kehendak cinta, maka semakin kuat cengkraman dan belenggunya. Seperti sehelai daun yang dihempas gelombang samudra. Tak berdaya.             Demikian keadaanku sekarang. Aku benar-benar terbelenggu oleh cinta. Kekuatan rasa yang benar-banar dahsyat. Tiada yang sanggup menolongku. Tiada yang sanggup menyadarkanku. Tiada yang sanggup mengobati penyakitku. Satu-satunya jalan adalah berjumpa dengan orang yang telah membuatku tak berdaya. Orang yang telah membuatku jatuh hati. Hanya dia obatnya. Tak ada yang lain.             Kalian pernah mendengar cerita tentang Qois si Majnun yang gila karena cintanya pada Layla. Seseorang yang mengembara tanpa arah dan tujuan bertemankan kaum binatang. Nasibku mirip-m...

Uyeng-Uyeng

Sumber; pribadi Manusia dilahirkan di dunia dengan membawa macam-macam anugerah dari Tuhan, di antaranya uyeng-uyeng. Manusia lahir dengan membawa uyeng-uyengnya masing-masing. Sebuah tanda di kepala jika diperhatikan lebih seksama mirip-mirip lambang Konohagakure tanpa cucuk yang mengarah ke bawah itu. Seantero Ngampel Sari, sepengetahuan saya, paling banyak uyeng-uyengnya adalah saya. Bahkan, sejauh saya hidup , orang-orang yang saya temui tidak ada uyeng-uyengnya yang lebih banyak dari saya. Entah jika ternyata ada yang lebih banyak. Ketidak tahuan saya karena saya tidak mencari tahu dan mereka tidak memberi tahu. Karena setelah manusia menginjak dewasa biasanya uyeng-uyeng tidak terlalu diperhatikan. Total, uyeng-uyeng saya ada empat. Semuanya tumbuh di kepala bagian atas. Tiga langsung bisa dilihat dari atas, sedang yang satu harus dibiyak-biyak dulu untuk memandangnya. Ketika kecil, banyak sekali orang-orang itu penasaran ingin melihat uyeng-uyeng say...

Wali Sntri

Sudah beberapa tahun ini saya menjadi pengurus, maksudku pengurus pondok-pesantren tempat saya ngilari ilmu. Namun, satu tahun berjalan ini ada yang berbeda. Ada hal-hal menyenangkan, namun sungguh itu adalah sebuah cobaan yang teramat besar. Cobaan agar niat ini selalu lurus. Di antaranya, ada wali santri yang hampir tiap bulan pasti nyangoni saya saat tilek anaknya di pondok, "kang niki sangking bapak," anak itu menyampaikan pesan dari orang tua yang berupa amplop. "Kang. K ang. Saestu mboten sah," tolak saya halus yang padahal mbatin, 'lumayan'. Itu manusiawi dan naluriah bukan. Bagaimanapun saat ini saya masih kedonyan. Soalan hati teguh dan bersih dalam dunia Tasawuf itu butuh latihan berdarah-darah yang tidak mudah dan panjang. Kalau saya mengatakan batin saya saat itu menolak dan babarblas tidak mau, nah malah kamu perlu curiga. Dan, sangu saya di pondok juga sangat kecukupan. "Mboten. Mboten. Saestu. Niki amanah sangking bapak,...

Wedang Uwuh

Sumber; pribadi Kemaren, 08 April 2020 jam seperti sekarang ini saya membikin wedang Uwuh. Salah satu jenis wedang rempah-rempah. Saya tahu ada wedang namanya uwuh ya baru sekerang ini semenjak pendemi covid-19 banyak yang merekomendasikan minuman rempah. Sebelumnya tahunya paling wedang jahe dan ronde. Jan, jan. Padahal londo dan kompeninya datang jauh-jauh dan tidak kunjung mherat dari bumi Nusantara ini karena rempah-rempah. Untuk membikinnya saja saya bela-belain membeli kendil dari tanah itu beserta tutupnya di warung Nglaban. Secara administratif sebenarnya warung Nglaban ikut Kangkung. Penyebutan beberapa orang saja. Bahan-bahan untuk membhatnya meliputi Jahe dan serai/kamijoro. Keduanya digeprek atau digejek. Lalu kayu manis, kapulogo, cengkeh, kayu secang, daun jeruk, dan gula, bisa gula jawa, batu, atau pasir. Cara membikinnya rebus air, lalu masukkan semua bahan-bahan tersebut selain gula. Untuk gula masukkan di gelas saja, siram setelah mendidih. Detai...

(Seharusnya Hari ini, 11-04-2020)

al-Itqon Di depan ndalem abah Ayyub, tratak/panggung itu sudah terpasang dan berdiri dengan anggun. Ia adalah harapan santri selama setahun. Di bagian belakang ada tulisan yang menunjukkan acara apa yang akan digelar; Haflah Akhirussanah Pondok-Pesantren Putra-Putri al-Itqon dan Majlis Ta'lim al-Mubarok Kebonharjo, Patebon, Kendal. 12 April 2020. Di halaman pondok putra plantanan itu sementara dibongkar, dan di sampingnya telah berjejar kursi -kursi yang baru datang kemarin untuk tamu undangan besok. Di belakang ndalem ramai ibuk-ibuk rewang memasak untuk keperluan hari ini sampai besok malam yang dipimpin oleh mami Harti. Beliau adalah kampiun masak seantero Kebonharjo. Terlihat santri-santri berbondong-bondong membawa al-Qur'an dengan dipeluk untuk bersama-sama mengikuti sima'an al-qur'an. Khusus hari ini mereka meminta ijin pada sekolah masing-masing untuk sima'an al-Qur'an. Santri putri tumplek-blek di ndalem, santri putra di pondok putra...

Nisfu Sya'ban 2020

Sumber; pribadi Malam tadi adalah malam nisfu sya'ban. Di seantero negeri, di kampung-kampung biasanya diadakan pembacaan surat Yasin tiga kali di langgar, masjid, pondok, dan majlis ta'lim. Semenjak memasuki awal bulan biasanya guru-guru ngaji kita sudah memberikan pemahaman bahwa bulan Sya'ban, yang dalam penanggalan Jawa disebut dengan sasi Ruwah memikiki keistimewaan tersendiri. Kita diminta untuk memperbanya k ibadah di bulan ini. Dalam gambar ada 3 kitab yang mengulas tentang keistimewaan bulan Sya'ban. Dua kitab tentang khutbah jemuah, satunya kitab feqih yang namun ada satu bab khusus tentang keistemewaan bulan Sya'ban. Pada bulan ini biasanya di langgar-langgar dan masjid-masjid pujiannya berupa, "Allaumma barik lana, fi rojaba wa Sya'bana wa Balighna Romadhona". Diulang-ulang dampai imam jama'ah rawuh. Hm, oh iya. Saya sedang tidak ingin membicarakan sisi ibadahnya. Namun, tradisi yang melingkupi bulam Sya'ban...