Dulu, jaman embah-embah masih nginang, masuknya bulan Ramadhan adalah saat yang ditunggu-tunggu setiap orang . T ak terkecuali anak-anak, termasuk saya pastinya. Walaupun saya kecil berparas menggemaskan, membikin nyaman saat ditatap, saya termasuk anak yang ugal-ugalan dan liar. Awal puasa, bagi laki-laki setiap usia, kecil, muda, dewasa, bahkan tua mulai berlomba-lomba membikin dan mengumpulkan mercon. Jaman itu belum ada pelarangan obat mercon dan jenis-jenis mercon masih sangat menyenangkan . Di pasar-pasar pedagang musiman sangat menjamur bak laron di musim penghujan . Seingatku, harga obat mercon setengah on 2.500. Biasanya untuk membelinya saya ngepit ke Pojok Sari, lapaknya di belakang MI Muhamadiyah itu , tepi sawah . Atau ngepit ke warung Nglaban (sebenarnya ikutnya Kangkung) Bagi yang tidak bisa membikin sendiri jangan kuatir, ada tukang-tukang membikin mercon musiman di tetangga-tetangga. Bayarnya dengan buku sebagai bahan bakunya. Membikin mer...