Langsung ke konten utama

Mercon

Dulu, jaman embah-embah masih nginang, masuknya bulan Ramadhan adalah saat yang ditunggu-tunggu setiap orang. Tak terkecuali anak-anak, termasuk saya pastinya. Walaupun saya kecil berparas menggemaskan, membikin nyaman saat ditatap, saya termasuk anak yang ugal-ugalan dan liar.


Awal puasa, bagi laki-laki setiap usia, kecil, muda, dewasa, bahkan tua mulai berlomba-lomba membikin dan mengumpulkan mercon.


Jaman itu belum ada pelarangan obat mercon dan jenis-jenis mercon masih sangat menyenangkan. Di pasar-pasar pedagang musiman sangat menjamur bak laron di musim penghujan. Seingatku, harga obat mercon setengah on 2.500. Biasanya untuk membelinya saya ngepit ke Pojok Sari, lapaknya di belakang MI Muhamadiyah itu, tepi sawah. Atau ngepit ke warung Nglaban (sebenarnya ikutnya Kangkung)


Bagi yang tidak bisa membikin sendiri jangan kuatir, ada tukang-tukang membikin mercon musiman di tetangga-tetangga. Bayarnya dengan buku sebagai bahan bakunya. Membikin mercon dengan bahan baku buku sepuluh pembayarannya juga sepuluh. Dua puluh ya dua puluh. Tiga puluh ya tiga puluh. Namun itu tanpa isi, jadi kamu harus ngisi obatnya sendiri. Ada juga yang diisi obat, namun buku sepuluh hanya jadi satu mercon. Rugi.

Ini salah satu momen paling menyenangkan, saat nyulut mercon. Saat uceng dinyalakan orang-orang itu akan tutup telinga, sedikit saja yang tidak. Perlahan, perlahan. Sebelum meledak percikan api mancur ke atas, dan... duwwwerrr. Mengepul asap yang langsung dikrumuni anak-anak. Aroma mercon yang sangat khas.

Maka, saat kau memasuki kampung-kampung, jalan-jalan dan pelataran rumah-rumah akan sangat ngeres dengan serpihan kertas bekas ledakan mercon. Indah sekali. Karena terbiasa dengar bunyi ledakan, membikin kami tidak kagetan. Termasuk saat disuapi janji-janji palsu.

Saat itu anak laki-laki dianggap lelaki sejati jika berani nanting mercon lombok. Mercon tanting yang setelah uceng atau sumbunya dinyalakan hanya butuh waktu 1 detik untuk meledak. Biasanya bermerek Tank atau Jet. Jika orang tuamu tahu akan mewanti-wanti setengah mengancam, “awas nak kejebrotan. Ora uman bodo.”

Saat itu yang masyhur selain mercon lombok adalah mercon sreng tor. Mercon itu meledak dengan cara terbang terlebih dahulu kemudian meledak di langit. Itulah kenapa disebut sreng tor, karena saat terbang bunyi sreeeng dan tor meledak di atas. Mercon ini bermerek Leo. Merekan mercon yang sangat terkenal waktu itu di seluruh Jawa. Mercon ini bisa di beli di mana-mana pasar. Hampir setiap penjual mercon menjualnya. Atau saat ada tukang rongsok kau bisa menukarnya dengan barang-barang bekas yang tidak terpakai, yang bernilai enkonomis bagi tukang rongsok pastinya.

Untuk yang agak belakangan ada mercon rek, logo di belakangnya yang bagus bertulis “BP”, seingatku. Penyebutan ini karena cara menyalakan macam korek api. Nunggu beberapa saat baru meledak. Biasanya diberi bandulan tanah liat kemudian dilemparkan di kali, boom, ada nyala api di dalam air yang disusul gelembung dan asap.

Terakhir, mercon yang agak ekonomis adalah mercon bumbung dari bambu. Yang bagus dari bampu peting yang berukuran besar itu. Cara kerjanya mirip meriam. Diisi liyun atau karbit plus air. Saat itu satu botol kecap liyun seharga 300 rupiyah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kitab Fasholatan; Kita dan Pelajaran Praktik Sholat

Judul: Fasholatan Pengarang: KHR. Asnawi Penysun: Minan Zuhri Arif Penulis: Rodhi Arif Penerbit: Menara Kudus Tebal Kitab:100 Halaman Cetakan Pertama: 1375 Sumber: dokumen pribadi Aku memiliki kenangan akan pelajaran praktek sholat malam selasa semasa kecil. Kukira termasuk kau juga memiliki kenangan yang sama akannya. Namun, di sini yang ingin aku ceritakan adalah segurat kisahku saja. Ya. Kenanganku. Kenanganku akannya. Kisah tentang pelajaran praktek sholat malam selasa. Waktu itu, kami menyebutnya dengan ngaji sembahyang yang dilaksanakan setiap malam selasa. Malam-malam lain untuk belajar membaca Al-Qur'an. Untuk malam jum'at libur dan biasanya diisi pembacaan kitab Maulid Berjanji di masjid dan musholla-musholla. Di dalam belajar sholat aku masih ingat betul, bacaan-bacaan yang ada di dalam sholat aku peroleh dari sebuah kitab kecil bersampul hijau tentang tuntunan sholat dan bacaan-bacaan di dalam sholat beserta artinya dengan judul Fasholatan . ...

#3 Washoya al-Aba' li al-Abna' karya KH. Bisri Musthofa

 Sumber; Pribadi Judul: Washoya al-Aba' li al-Abna' Pengarang: KH. Bisri Musthofa Penerbit: Menara Kudus Cetakan:- Tebal: 46 Halaman Dalam dunia pesantren pengajaran akhlaq sangat ditekankan karena akhlaq sebagai pondasi pelajar dalam bersikap dan berperilaku selama ia menuntut ilmu. Bahkan ada sebuah ungkapan bahwa akhlaq lebih utama dari ilmu, namun bukan berarti meniadakan ilmu itu sendiri. Karena yang paling utama adalah antara akhlaq dan ilmu harus berdampingan. Akhlaq biasanya mulai diajarkan di kelas-kelas paling dasar, karena akhlaq kelak sebagai bekal dalam menuntut ilmu bagi seorang pelajar. Akhlaq , adab, tata krama, budi pekerti, etika, atau penyebutan yang lainnya adalah suatu cabang dari filsafat yang membahas tentang perilaku manusia secara individu dilihat dari baik-buruknya. Jika perilaku manusia secara masal atau banyak disebut dengan politik. Dalam khasanah pesantren sangat banyak kitab-kitab yang membahas tentang akhlaq, mulai dari kitab...

#4 Badiu al-Hikayah-Kyai Zubaidi Hasbullah

Sumber; Pribadi Judul: Badi al-Hikayaah Pengarang: Zubaidi Hasbullah Penerbit: al-Munawwar Semarang Tebal: 98 Halaman Cetakan: 1967M/1387H Cerita adalah salah satu metode pembelajaran di dalam dunia pendidikan. Secara nalurian dan alam bawah sadar manusia senang mendengar cerita, apalagi bagi mereka anak-anak. Anak yang di dalam keluarganya dibesarkan dengan buaian cerita menjelang tidurnya atau sering diceritakan kisah-kisah oleh anggota keluarganya akan sangat membekas baginya di kemudian kelak. Hampir setiap peradaban memiliki tradisi bercerita, baik lisan maupun tulisan. Hal ini karena cerita merupakan refleksi dari kejadian-kejadian nyata yang dapat diambil pelajaran dan hikmah darinya. Pun demikian di dalam dunia Islam. Dunia Islam sangat erat dengan cerita-cerita. Hal ini dapat dilihat di dalam al-Qur’an sendiri sebagai sumber rujukan pertama agama islam yang banyak sekali memuat cerita-cerita. Di antara cerita yang dimaksud adalah cerita-cerita nabi terdahu...