Langsung ke konten utama

#11 "Syi"iran Segar Cepoko"


 

Sumber: Pribadi

 
Anerangaken Ahli Neraka karanganipun Abi Muhammad Sholih al-Khojawi.

Nama pengarang nampak asing bagi saya. Jadi tidak dapat menerangkan lebih jauh siapa sosok beliau yang sebenarnya.

Dari keterangannya kita sudah faham bahwa kitab tipis ini memuat syi'ir-syi'ie penduduk neraka.

Neraka dalam khasanah keislaman termasuk satu tema yang masuk dalam kajian aqidah. Apa-apa perkara ghaib baik telah atau belum terjadi yang tidak dapat kita indra masuk dalam cakupan aqidah. Aqidah berarti perkara keimanan. Ketetapan hati akan hal-hal yang ada dalam rukun iman; iman kepada Allah, iman kepada malaikat, iman kepada kitab-kitab Allah, iman kepada rasul-rasul Allah, iman kepada hari akhir/kiamat, dan iman pada qodho-qoar. Pembahasan neraka masuk pada rukun iman yang kelima. Di mana kelak manusia akan dibangkitkan, digiring ke padang masyar, ditimbang amalnya, melewati jembatan, dan sampai pada dua pilihan surga atau neraka. Teks-teks keagamaan menjelaskan dengan jelas bahwa manusia yang amal baiknya lebih banyak akan masuk surga, sedang yang amal buruknya lebih banyak akan masuk neraka.

Namun, sungguh, itu bukan soalan mudah. Kita tidak boleh semena-mena memvonis orang masuk neraka atau tidak. Kita tidak ada yang tahu, bisa saja sekarang seseorang banyak berbuat maksiat, namun pada akhirnya taubat dan malah lebih hebat ibadahnya dari kita. Satu contoh masyhur syaidina Umar ra beliau dulu sangat membenci Islam, namun saat telah masuk Islam pembelaan dan pengorbanannya kepada Islam sangat besar dan akan selalu dikenang.

Bagaimanapun, neraka adalah satu di antara rahasia terbesarnya. Satu tempat paling menakutkan dan mengerihkan yang semoga kita selamat darinya.

Untuk membaca kitab ini saya harus hati-hati karena sampulnya yang benar-benar ringking. Hampir-hampir jika kasar akan kosak sampulnya. Halaman perhalaman juga nampak sangat kaku. Jika sampai lepas satu di antara halamannya sangat disayangkan.

Kitab ini diterbitkan oleh penerbit Menara Kudus dengan jumlah 34 halaman selain halaman sampul yang memuat 424 syai'r (kalau tidak salah hitung) yang bersajak antara setengah sya'ir yang depan dan setengah sya'ir yang belakang. Bahar yang digunakan kurang faham karena kefahaman saya hanya pada bahar rojaz saja. Pembahasan di dalamnya meliputi khutnah kitab, muqodimah, al-Nar, abwabu al-Niiron, siyaqu al-Nasi ila al-Nari, al-Zabaniyah, dan anwa'u al-'Adhab.

Tidak dijelaskan dengan pasti kapan kitab ini dikarang. Namun, di dalam khutbah kitab beliau menjelaskan bahwa kitab ini dinamakan "Segar Cepoko" karena dikarang saat merdeka. Kata-kata ini jika dirasa-rasa keluar dari diri seseorang yang mengalami masa penjakahan. Ada kemumnkinan kitab ini dikarang belum lama setelah merdeka, palinh lama 5 tahun. Baru diterbitkan pada awal-awal penerbitan Menara Kudus berdiri. Penerbitan Menara Kudus didirikan kalau tidak salah tahun 1955. Wallahu a'lam.

Di dalam khutbah kitab setelah beliau membaca basmallah, Alhamdulillah, sholawat-salam beliau menulis bahwa tujuan penulisan kitab ini adalah karena beliu melihat pada masa itu banyak orang-orang yang lupa kepada Tuhan yang telah memberikan nikmat bermacam-macam tiada hentinya. Sehingga beliau tergerak untuk membuat satu kitab sya'ir sebagai pengingat untuk beliau sendiri.

Sekian urain singkat ini. Bolehlah handai-tolan membetulkan beberapa nagian yang sekira kurang pas

Kendal, 26 Fenruari 2020

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kitab Fasholatan; Kita dan Pelajaran Praktik Sholat

Judul: Fasholatan Pengarang: KHR. Asnawi Penysun: Minan Zuhri Arif Penulis: Rodhi Arif Penerbit: Menara Kudus Tebal Kitab:100 Halaman Cetakan Pertama: 1375 Sumber: dokumen pribadi Aku memiliki kenangan akan pelajaran praktek sholat malam selasa semasa kecil. Kukira termasuk kau juga memiliki kenangan yang sama akannya. Namun, di sini yang ingin aku ceritakan adalah segurat kisahku saja. Ya. Kenanganku. Kenanganku akannya. Kisah tentang pelajaran praktek sholat malam selasa. Waktu itu, kami menyebutnya dengan ngaji sembahyang yang dilaksanakan setiap malam selasa. Malam-malam lain untuk belajar membaca Al-Qur'an. Untuk malam jum'at libur dan biasanya diisi pembacaan kitab Maulid Berjanji di masjid dan musholla-musholla. Di dalam belajar sholat aku masih ingat betul, bacaan-bacaan yang ada di dalam sholat aku peroleh dari sebuah kitab kecil bersampul hijau tentang tuntunan sholat dan bacaan-bacaan di dalam sholat beserta artinya dengan judul Fasholatan . ...

#3 Washoya al-Aba' li al-Abna' karya KH. Bisri Musthofa

 Sumber; Pribadi Judul: Washoya al-Aba' li al-Abna' Pengarang: KH. Bisri Musthofa Penerbit: Menara Kudus Cetakan:- Tebal: 46 Halaman Dalam dunia pesantren pengajaran akhlaq sangat ditekankan karena akhlaq sebagai pondasi pelajar dalam bersikap dan berperilaku selama ia menuntut ilmu. Bahkan ada sebuah ungkapan bahwa akhlaq lebih utama dari ilmu, namun bukan berarti meniadakan ilmu itu sendiri. Karena yang paling utama adalah antara akhlaq dan ilmu harus berdampingan. Akhlaq biasanya mulai diajarkan di kelas-kelas paling dasar, karena akhlaq kelak sebagai bekal dalam menuntut ilmu bagi seorang pelajar. Akhlaq , adab, tata krama, budi pekerti, etika, atau penyebutan yang lainnya adalah suatu cabang dari filsafat yang membahas tentang perilaku manusia secara individu dilihat dari baik-buruknya. Jika perilaku manusia secara masal atau banyak disebut dengan politik. Dalam khasanah pesantren sangat banyak kitab-kitab yang membahas tentang akhlaq, mulai dari kitab...

#4 Badiu al-Hikayah-Kyai Zubaidi Hasbullah

Sumber; Pribadi Judul: Badi al-Hikayaah Pengarang: Zubaidi Hasbullah Penerbit: al-Munawwar Semarang Tebal: 98 Halaman Cetakan: 1967M/1387H Cerita adalah salah satu metode pembelajaran di dalam dunia pendidikan. Secara nalurian dan alam bawah sadar manusia senang mendengar cerita, apalagi bagi mereka anak-anak. Anak yang di dalam keluarganya dibesarkan dengan buaian cerita menjelang tidurnya atau sering diceritakan kisah-kisah oleh anggota keluarganya akan sangat membekas baginya di kemudian kelak. Hampir setiap peradaban memiliki tradisi bercerita, baik lisan maupun tulisan. Hal ini karena cerita merupakan refleksi dari kejadian-kejadian nyata yang dapat diambil pelajaran dan hikmah darinya. Pun demikian di dalam dunia Islam. Dunia Islam sangat erat dengan cerita-cerita. Hal ini dapat dilihat di dalam al-Qur’an sendiri sebagai sumber rujukan pertama agama islam yang banyak sekali memuat cerita-cerita. Di antara cerita yang dimaksud adalah cerita-cerita nabi terdahu...