Sumber: Pribadi
Anerangaken Ahli Neraka karanganipun Abi Muhammad Sholih al-Khojawi.
Nama pengarang nampak asing bagi saya. Jadi tidak dapat menerangkan lebih jauh siapa sosok beliau yang sebenarnya.
Dari keterangannya kita sudah faham bahwa kitab tipis ini memuat syi'ir-syi'ie penduduk neraka.
Neraka dalam khasanah keislaman termasuk satu tema yang masuk dalam kajian aqidah. Apa-apa perkara ghaib baik telah atau belum terjadi yang tidak dapat kita indra masuk dalam cakupan aqidah. Aqidah berarti perkara keimanan. Ketetapan hati akan hal-hal yang ada dalam rukun iman; iman kepada Allah, iman kepada malaikat, iman kepada kitab-kitab Allah, iman kepada rasul-rasul Allah, iman kepada hari akhir/kiamat, dan iman pada qodho-qoar. Pembahasan neraka masuk pada rukun iman yang kelima. Di mana kelak manusia akan dibangkitkan, digiring ke padang masyar, ditimbang amalnya, melewati jembatan, dan sampai pada dua pilihan surga atau neraka. Teks-teks keagamaan menjelaskan dengan jelas bahwa manusia yang amal baiknya lebih banyak akan masuk surga, sedang yang amal buruknya lebih banyak akan masuk neraka.
Namun, sungguh, itu bukan soalan mudah. Kita tidak boleh semena-mena memvonis orang masuk neraka atau tidak. Kita tidak ada yang tahu, bisa saja sekarang seseorang banyak berbuat maksiat, namun pada akhirnya taubat dan malah lebih hebat ibadahnya dari kita. Satu contoh masyhur syaidina Umar ra beliau dulu sangat membenci Islam, namun saat telah masuk Islam pembelaan dan pengorbanannya kepada Islam sangat besar dan akan selalu dikenang.
Bagaimanapun, neraka adalah satu di antara rahasia terbesarnya. Satu tempat paling menakutkan dan mengerihkan yang semoga kita selamat darinya.
Untuk membaca kitab ini saya harus hati-hati karena sampulnya yang benar-benar ringking. Hampir-hampir jika kasar akan kosak sampulnya. Halaman perhalaman juga nampak sangat kaku. Jika sampai lepas satu di antara halamannya sangat disayangkan.
Kitab ini diterbitkan oleh penerbit Menara Kudus dengan jumlah 34 halaman selain halaman sampul yang memuat 424 syai'r (kalau tidak salah hitung) yang bersajak antara setengah sya'ir yang depan dan setengah sya'ir yang belakang. Bahar yang digunakan kurang faham karena kefahaman saya hanya pada bahar rojaz saja. Pembahasan di dalamnya meliputi khutnah kitab, muqodimah, al-Nar, abwabu al-Niiron, siyaqu al-Nasi ila al-Nari, al-Zabaniyah, dan anwa'u al-'Adhab.
Tidak dijelaskan dengan pasti kapan kitab ini dikarang. Namun, di dalam khutbah kitab beliau menjelaskan bahwa kitab ini dinamakan "Segar Cepoko" karena dikarang saat merdeka. Kata-kata ini jika dirasa-rasa keluar dari diri seseorang yang mengalami masa penjakahan. Ada kemumnkinan kitab ini dikarang belum lama setelah merdeka, palinh lama 5 tahun. Baru diterbitkan pada awal-awal penerbitan Menara Kudus berdiri. Penerbitan Menara Kudus didirikan kalau tidak salah tahun 1955. Wallahu a'lam.
Di dalam khutbah kitab setelah beliau membaca basmallah, Alhamdulillah, sholawat-salam beliau menulis bahwa tujuan penulisan kitab ini adalah karena beliu melihat pada masa itu banyak orang-orang yang lupa kepada Tuhan yang telah memberikan nikmat bermacam-macam tiada hentinya. Sehingga beliau tergerak untuk membuat satu kitab sya'ir sebagai pengingat untuk beliau sendiri.
Sekian urain singkat ini. Bolehlah handai-tolan membetulkan beberapa nagian yang sekira kurang pas
Kendal, 26 Fenruari 2020
Nama pengarang nampak asing bagi saya. Jadi tidak dapat menerangkan lebih jauh siapa sosok beliau yang sebenarnya.
Dari keterangannya kita sudah faham bahwa kitab tipis ini memuat syi'ir-syi'ie penduduk neraka.
Neraka dalam khasanah keislaman termasuk satu tema yang masuk dalam kajian aqidah. Apa-apa perkara ghaib baik telah atau belum terjadi yang tidak dapat kita indra masuk dalam cakupan aqidah. Aqidah berarti perkara keimanan. Ketetapan hati akan hal-hal yang ada dalam rukun iman; iman kepada Allah, iman kepada malaikat, iman kepada kitab-kitab Allah, iman kepada rasul-rasul Allah, iman kepada hari akhir/kiamat, dan iman pada qodho-qoar. Pembahasan neraka masuk pada rukun iman yang kelima. Di mana kelak manusia akan dibangkitkan, digiring ke padang masyar, ditimbang amalnya, melewati jembatan, dan sampai pada dua pilihan surga atau neraka. Teks-teks keagamaan menjelaskan dengan jelas bahwa manusia yang amal baiknya lebih banyak akan masuk surga, sedang yang amal buruknya lebih banyak akan masuk neraka.
Namun, sungguh, itu bukan soalan mudah. Kita tidak boleh semena-mena memvonis orang masuk neraka atau tidak. Kita tidak ada yang tahu, bisa saja sekarang seseorang banyak berbuat maksiat, namun pada akhirnya taubat dan malah lebih hebat ibadahnya dari kita. Satu contoh masyhur syaidina Umar ra beliau dulu sangat membenci Islam, namun saat telah masuk Islam pembelaan dan pengorbanannya kepada Islam sangat besar dan akan selalu dikenang.
Bagaimanapun, neraka adalah satu di antara rahasia terbesarnya. Satu tempat paling menakutkan dan mengerihkan yang semoga kita selamat darinya.
Untuk membaca kitab ini saya harus hati-hati karena sampulnya yang benar-benar ringking. Hampir-hampir jika kasar akan kosak sampulnya. Halaman perhalaman juga nampak sangat kaku. Jika sampai lepas satu di antara halamannya sangat disayangkan.
Kitab ini diterbitkan oleh penerbit Menara Kudus dengan jumlah 34 halaman selain halaman sampul yang memuat 424 syai'r (kalau tidak salah hitung) yang bersajak antara setengah sya'ir yang depan dan setengah sya'ir yang belakang. Bahar yang digunakan kurang faham karena kefahaman saya hanya pada bahar rojaz saja. Pembahasan di dalamnya meliputi khutnah kitab, muqodimah, al-Nar, abwabu al-Niiron, siyaqu al-Nasi ila al-Nari, al-Zabaniyah, dan anwa'u al-'Adhab.
Tidak dijelaskan dengan pasti kapan kitab ini dikarang. Namun, di dalam khutbah kitab beliau menjelaskan bahwa kitab ini dinamakan "Segar Cepoko" karena dikarang saat merdeka. Kata-kata ini jika dirasa-rasa keluar dari diri seseorang yang mengalami masa penjakahan. Ada kemumnkinan kitab ini dikarang belum lama setelah merdeka, palinh lama 5 tahun. Baru diterbitkan pada awal-awal penerbitan Menara Kudus berdiri. Penerbitan Menara Kudus didirikan kalau tidak salah tahun 1955. Wallahu a'lam.
Di dalam khutbah kitab setelah beliau membaca basmallah, Alhamdulillah, sholawat-salam beliau menulis bahwa tujuan penulisan kitab ini adalah karena beliu melihat pada masa itu banyak orang-orang yang lupa kepada Tuhan yang telah memberikan nikmat bermacam-macam tiada hentinya. Sehingga beliau tergerak untuk membuat satu kitab sya'ir sebagai pengingat untuk beliau sendiri.
Sekian urain singkat ini. Bolehlah handai-tolan membetulkan beberapa nagian yang sekira kurang pas
Kendal, 26 Fenruari 2020
Komentar
Posting Komentar