Langsung ke konten utama

#8 Sabilu al-Munji




"Wahai semulya-mulyanya ciptaan, tiada seorang pun yang dapat aku bersandar padanya selain engkau di saat turunnya huru-hara yang membingungkan"
-Imam Bushiri dalam Qosidah Burdah
Ciptaan-Nya paling mulia yang seharusnya kita meneladani budi-pekertinya. Kelak, syafaatnyalah yang kita harapkan.
Di dalam dunia Islam peringatan maulid dilakukan untuk memperingati hari lahir kanjeng Nabi Muhammad SAW. Semulya-mulyanya ciptaan-Nya. Perayaan yang dalam satu tahun dilaksanakan selama 12 hari dari tanggal 1 sampai 12 bulan maulud, atau Rabi'ul Awwal.
Di Indonesia saat memasuki bulan Maulud perayaannya akan sangat meriah. Di langgar-langgar, rumah-rumah, majlis taklim, masjid-masjid, lapangan akan dilaksanakan pembacaan kitab maulid. Dari yang berjumlah sedikit jamaahnya sampai yang berjumlah ribuan. Di daerah tertentu bahkan memiliki kekhasannya sendiri, dengan penyebutan grebeg Maulud misalnya.
Di Indonesia perayaannya Maulud tidak hanya dilaksanakan pada bulan maulud, namun satu minggu satu kali, ada yang di hari jum'at, ada juga yang di hari senin, ada juga yang acak karena mengikuti giliran jadwal pada majlis-majlis pembacaan maulid. Yah, masyarakat Indonesia sangat lekat dengan tradisi pembacaan maulid.
Kitab-kitab tentang kanjeng Nabi Muhammad sangat banyak, dari yang berbentuk prosa sampai syair puji-pujian. Ada yang tipis, sedang, sampai tebal. Di Indonesia kitab-kitab yang mashur adalah kitab al-Barzanji karya al-Imam Ja'far bin Hasan al-Barzanji, al-Dhiba' karya Imam ad-Diba'i, Simtuddurror karya al-Habib Ali bin Muhammad al-Habsyi, Burdah karya Imam Bushiri. Di kalangan umum paling masyhur adalah maulid al-Barzanji. Sehingga memunculkan banyak sekali terjemahannya, baik dalam bahasa Indonesia beraksara latin atau dalam bahasa Jawa beraksara pegon. Salah satu terjemah kitab al-Barzanji adalah Sabilu al-Munji, dibaca Sabilul Munji karangan KH. Ahmad Abdul Hamid Kendal. Salah seorang ulama yang sangat produktif menulis yang dimiliki Kendal. Kebanyakan karyanya beraksara pegon berbahasa Jawa.
Kitab ini selesai ditulis 10 Mei 1955 M/Ramadhan al-Mubarak 1374 H. Diterbitkan oleh penerbit menara Kudus dengan tebal 85 halaman yang ditulis oleh Radhi Arif Jagalan Demak. Jika kalian menemui kitab-kitab terbitan Menara Kudus yang lama, maka akan banyak kitab-kitab yang ditulis oleh Radhi Arif. Bedakan antara penulis dan pengarang lho ya.
Sambutan pada kitab oleh KH. Bisri Musthofa Rembang, ayahanda KH. Musthofa Bisri atau biasa disapa Gus Mus. Banyak kitab-kitab karangan KH. Ahmad Abdul Hamid Kendal yang diberi sambutan oleh beliau. Nampaknya memang ada hubungan istimewa antara keluarga KH. Bisri Musthofa dengan keluarga KH. Ahmad Abdul Hamid Kendal.
Dalam muqodimahnya, pengarang menulis bahwa karena sudah kebiasaan di masyarakat kita untuk memperingati maulid Nabi dengan membaca kitab al-Barzanji, maka beliau menerjemah kitab tersebut. Agar setelah membaca kitab Maulud kawan-kawan sekalian bersedia membaca terjemah Jawanya agar menambah pengetahuan akan kanjeng Nabi Muhammad SAW. Kemudian agar dapat menambah amal kebaikan.
Dalam bab pertama dimulai dengan hukum mengadakan perayaan Maulud. Beliau menuliskan refrensinya terlebih dahulu yang berasal dari hadits Nabi dan kitab-kitab karangan ulama yang kemudian beliau terjemah dalam bahasa Jawa.
Menarik, ternyata pada pembahasan berikutnya beliau menjelaskan sejarah maulid Nabi. Dijelaskan dengan mengutip dari al-Sakhowi dengan gaya yang sama dalam penulisannya, bahwa tradisi Mulud dimulai semenjak kurun ke-3, yaitu tahun setelah 300 H. Pada sat itu orang-orang Islam mana-mana negara dan desa-desa merayakan maulud Nabi dengan mengeluarkan shodaqah yang bermacam-macam. Mereka membaca riwayat tentang kanjeng Nabi Muhammad.
Sedangkan dari golongan raja yang pertama kali mengadakan pemembacaan maulid adalah Raja Mudhofar Abu Sa'id yang menguasai Irbil. Di internet ditulis Arbil juga Erbil, sebuah kota yang terletak di Irak.
Diceritakan, Syaikh al-Hafidz bin Dahyah mengarang kitab dengan judul al-Tanwiri fi-Maulidi al-Basyiiri al-Nadhiiri yang dihadiahkan kepada raja Mudhofar dan diberi hadiah sebesar seibu dinar.
Pada bulan Rabi'ul Awwal, beliau raja Mudhofar merayakan Maulid dengan sangat meriah. Beliau dikenal dengan raja yang cerdas, alim, dan adil. Ketika beliau berkuasa sampai wafatnya pada tahun 630 H perjuangan dan amal beliau selalu mendapat sambutan yang meriah dari masyarakat.
Pada bab berikutnya tentang fadhilah Maulid Nabi yang mengutip dari Nabi, sahabat Abu Bakar, Umar, Ali, dan Imam Syafi'i dengan bahasa Arab kemudian diterjemah dalam bahasa Jawa.
Selanjutnya Muhimmah berisi keputusan muktamar NU ke-5 di Pekalongan bulan Rabi'u al-Tsani tahun 1349 H tentang Maulid Nabi yang berkaitan tentang berdiri atau srakal.
Pada halaman 17 mulai masuk pada kitab al-Barzanji yang dimulai dengan Ya Rabbi Shalli sampai selesai. Kemudian setiap pasal dalam kitab al-Barzanji yang berbahasa Arab itu ditulis satu persatu yang diberi terjemah bahasa Jawa beraksara Pegon tanpa makna gandul.
Selesai
Catatan: jika memiliki kitab beraksara pegon yang dirasa terbengkalai saya siap dengan senang hati yang sedalam-dalamnya menerima
Untuk melihat tulisan yang lain silahkan bisa kunjungi bloh pribadi saya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kitab Fasholatan; Kita dan Pelajaran Praktik Sholat

Judul: Fasholatan Pengarang: KHR. Asnawi Penysun: Minan Zuhri Arif Penulis: Rodhi Arif Penerbit: Menara Kudus Tebal Kitab:100 Halaman Cetakan Pertama: 1375 Sumber: dokumen pribadi Aku memiliki kenangan akan pelajaran praktek sholat malam selasa semasa kecil. Kukira termasuk kau juga memiliki kenangan yang sama akannya. Namun, di sini yang ingin aku ceritakan adalah segurat kisahku saja. Ya. Kenanganku. Kenanganku akannya. Kisah tentang pelajaran praktek sholat malam selasa. Waktu itu, kami menyebutnya dengan ngaji sembahyang yang dilaksanakan setiap malam selasa. Malam-malam lain untuk belajar membaca Al-Qur'an. Untuk malam jum'at libur dan biasanya diisi pembacaan kitab Maulid Berjanji di masjid dan musholla-musholla. Di dalam belajar sholat aku masih ingat betul, bacaan-bacaan yang ada di dalam sholat aku peroleh dari sebuah kitab kecil bersampul hijau tentang tuntunan sholat dan bacaan-bacaan di dalam sholat beserta artinya dengan judul Fasholatan . ...

#3 Washoya al-Aba' li al-Abna' karya KH. Bisri Musthofa

 Sumber; Pribadi Judul: Washoya al-Aba' li al-Abna' Pengarang: KH. Bisri Musthofa Penerbit: Menara Kudus Cetakan:- Tebal: 46 Halaman Dalam dunia pesantren pengajaran akhlaq sangat ditekankan karena akhlaq sebagai pondasi pelajar dalam bersikap dan berperilaku selama ia menuntut ilmu. Bahkan ada sebuah ungkapan bahwa akhlaq lebih utama dari ilmu, namun bukan berarti meniadakan ilmu itu sendiri. Karena yang paling utama adalah antara akhlaq dan ilmu harus berdampingan. Akhlaq biasanya mulai diajarkan di kelas-kelas paling dasar, karena akhlaq kelak sebagai bekal dalam menuntut ilmu bagi seorang pelajar. Akhlaq , adab, tata krama, budi pekerti, etika, atau penyebutan yang lainnya adalah suatu cabang dari filsafat yang membahas tentang perilaku manusia secara individu dilihat dari baik-buruknya. Jika perilaku manusia secara masal atau banyak disebut dengan politik. Dalam khasanah pesantren sangat banyak kitab-kitab yang membahas tentang akhlaq, mulai dari kitab...

#4 Badiu al-Hikayah-Kyai Zubaidi Hasbullah

Sumber; Pribadi Judul: Badi al-Hikayaah Pengarang: Zubaidi Hasbullah Penerbit: al-Munawwar Semarang Tebal: 98 Halaman Cetakan: 1967M/1387H Cerita adalah salah satu metode pembelajaran di dalam dunia pendidikan. Secara nalurian dan alam bawah sadar manusia senang mendengar cerita, apalagi bagi mereka anak-anak. Anak yang di dalam keluarganya dibesarkan dengan buaian cerita menjelang tidurnya atau sering diceritakan kisah-kisah oleh anggota keluarganya akan sangat membekas baginya di kemudian kelak. Hampir setiap peradaban memiliki tradisi bercerita, baik lisan maupun tulisan. Hal ini karena cerita merupakan refleksi dari kejadian-kejadian nyata yang dapat diambil pelajaran dan hikmah darinya. Pun demikian di dalam dunia Islam. Dunia Islam sangat erat dengan cerita-cerita. Hal ini dapat dilihat di dalam al-Qur’an sendiri sebagai sumber rujukan pertama agama islam yang banyak sekali memuat cerita-cerita. Di antara cerita yang dimaksud adalah cerita-cerita nabi terdahu...