"Terjemah Tarikhu al-Nabi Muhammad SAW"
Oleh KH. Ahmad Abdul Hamid Kendal
Adalah kitab terjemah tentang sejarah hidup kanjeng Nabi Muhammad SAW yang ditulis oleh salah seorang ulama asal Kendal, KH. Ahmad Abdul Hamid Kendal. Tidak dijelaskan secara detail oleh pengarang apakah kitab ini terjemah dari kitab berbahasa Arab atau murni kalangan beliau. Mengingat dalam judulnya tertulis terjemah. Dalam muqodimahnya beliau hanya menyebut, "kulo aturaken dumateng poro sederek. Terjemah Ikhtishor Tarikhipun junjungan kito kanjeng Nabi Muhammad SAW."
Beliau adalah kepala Kemenag kabupaten Kendal. Aku ketahui saat mewakili pondok ketika mendapat undangan menghadiri acara di aula lantai dua gedung itu. Dari potretnya yang aku lihat di gedung itu aku menerka kalau perawakan beliau sedang agak kurus. Wajahnya nampak segar dan meneduhkan.
Satu tulisan yang pernah aku baca beliau selain seorang ulama besar dengan jumlah karangan yang tidak sedikit dari berbagai bidang ilmu keagamaan juga seorang olahragawan.
Kitab ini diterbitkan oleh Penerbit Thoha Putra Kauman 4 Semarang dengan tebal 141 halaman selain halaman muqodimah dan sampul. Selain penerbit Menara Kudus kitab-kitab karangan beliau juga banyak yang diterbitkan oleh penerbit Thoha Putra Semarang.
Kitab ini selesai ditulis tahun 25 April 1963 yang ditulis ulang untuk penerbitan oleh Muhtar Sya'roni. Diberi sambutan dengan bahasa Jawa oleh yang mulia bapak menteri agama KH. Saifuddin Zuhri, ayahanda KH. Lukman Hakim Sifuddin. Menteri agama sebelum yang sekarang. Dalam sambutannya beliau menyebut sangat pentingnya belajar tarikh. Karena dalam mempelajarinya kita dapat memetik hikmah yang terkandung di dalamnya agar kita bisa meniru perilaku yang terkandung di dalamnya, terkhusus perilaku kanjeng Nabi. Beliau juga berpesan bahwa mempelajari tarikh tidak hanya sekedar menghapal tahun, hari dan tanggalnya saja. Akan tetapi yang lebih utama kita dapat mengambil natijah dan hikmah sebagai pedoman pada masa revolusi untuk membangun bangsa dan negara.
Selanjutnya di dalam muqodimah beliau, pengarang kitab menjelaskan bahwa kanjeng Nabi Muhammad SAW adalah pemimpin alam semesta yang segala perilaku dan tindakannya menjadi suri tauladan yang baik. Agar kita sebagai manusia dapat mengikuti berilaku dan tindakannya.
Bab-bab yang terkandung di dalamnya terbilang lengkap yang meliputi pembahasan singkat ilmu tarikh, tindak lampahipun tiang Arab sakderengipun Islam, agamanipun tiang Arab sakderengipun kautuse kanjeng nabi Muhammad SAW, nasab-ipun kanjeng Nabi, babaranipun kanjeng Nabi, kanjeng Nabi angon mendo, tindaipun kanjeng Nabi dateng negori Syam ingkang kawitan, perang Fijar, kanjeng Nabi dados anggota perkumpulan Khilfu al-Fudhul, tindaipun kanjeng Nabi dateng negari Syam ingkang kaping kalih, Dahupipun kanjeng Nabi pikantuk Siti Khodijah, ambangun Ka'bah, temurunipun wahyu ingkang kawitan, telatipun temurune wahyu, temuruning wahyu malih, tabligh kaliyan samar, tabligh kaliyan terang-terangan, kanjeng Nabi dipun ejek kedamel sakit, pinten-pinten penganiyayaan tuwin hinaan kaum musyrikin dateng sebagian poro sohabatipun kanjeng Nabi, sikapipun kaum musyrikin dateng kanjeng Nabi, Islamipun Syaidina Hamzah, hijroh dateng negari Habasyah ingkang sepisan tahun gangsal sangking kenabian, Islamipun Syaidina Numar Ibnu Khotob, tiang kafir Quraisy boikot kaum muslimin, hijroh dateng negri Habasyah ingkang kaping kalih tahun pitu sangking kenabian, batalaken pemboikotan, atusan Najron tahun sedoso sangking kenabian, sedanipun siti Khodijah, kanjeng Nabi nggarwo Siti Saudah, nggarwo dateng Siti 'Aisyah, hijroh dateng Thoif tahun sedoso sangking kenabian, utusan sangking qobilah Dous, Isra' Mi'raj, dakwahipun kanjeng Nabi dateng tiang luar kota Mekkahwiwitan Islamipun sohabat Ansor, al-'Aqobah al-'Ula, al-'Aqobah al-Tsaniah, hijrohipun kaum Muslimin dateng Madinah, Daru al-Nadwah, hijrohipun kanjeng Nabi dateng Madinah, persatuanipun tiang Yahudi tuwin munafik, dipun idzini perang, ngalihipun qobilah, perang Badr, perang Uhud, perang Qondaq /Ahzab, perang Hunain, perjanjian lirih wonten perang Hudaibiyah, ghozwatu al-Fathi, Haji Wada', kanjeng Nabi ngintonaken utusan, kanjeng Nabi milalhigerah, wafatipun kanjeng Nabi, akhlakuhu wa adabuhu shollallahu alaihi wasallammu'jizatuhu shollallahu alaihi wasallah.
Sekian
Kendal, 19-02-2020
Oleh KH. Ahmad Abdul Hamid Kendal
Adalah kitab terjemah tentang sejarah hidup kanjeng Nabi Muhammad SAW yang ditulis oleh salah seorang ulama asal Kendal, KH. Ahmad Abdul Hamid Kendal. Tidak dijelaskan secara detail oleh pengarang apakah kitab ini terjemah dari kitab berbahasa Arab atau murni kalangan beliau. Mengingat dalam judulnya tertulis terjemah. Dalam muqodimahnya beliau hanya menyebut, "kulo aturaken dumateng poro sederek. Terjemah Ikhtishor Tarikhipun junjungan kito kanjeng Nabi Muhammad SAW."
Beliau adalah kepala Kemenag kabupaten Kendal. Aku ketahui saat mewakili pondok ketika mendapat undangan menghadiri acara di aula lantai dua gedung itu. Dari potretnya yang aku lihat di gedung itu aku menerka kalau perawakan beliau sedang agak kurus. Wajahnya nampak segar dan meneduhkan.
Satu tulisan yang pernah aku baca beliau selain seorang ulama besar dengan jumlah karangan yang tidak sedikit dari berbagai bidang ilmu keagamaan juga seorang olahragawan.
Kitab ini diterbitkan oleh Penerbit Thoha Putra Kauman 4 Semarang dengan tebal 141 halaman selain halaman muqodimah dan sampul. Selain penerbit Menara Kudus kitab-kitab karangan beliau juga banyak yang diterbitkan oleh penerbit Thoha Putra Semarang.
Kitab ini selesai ditulis tahun 25 April 1963 yang ditulis ulang untuk penerbitan oleh Muhtar Sya'roni. Diberi sambutan dengan bahasa Jawa oleh yang mulia bapak menteri agama KH. Saifuddin Zuhri, ayahanda KH. Lukman Hakim Sifuddin. Menteri agama sebelum yang sekarang. Dalam sambutannya beliau menyebut sangat pentingnya belajar tarikh. Karena dalam mempelajarinya kita dapat memetik hikmah yang terkandung di dalamnya agar kita bisa meniru perilaku yang terkandung di dalamnya, terkhusus perilaku kanjeng Nabi. Beliau juga berpesan bahwa mempelajari tarikh tidak hanya sekedar menghapal tahun, hari dan tanggalnya saja. Akan tetapi yang lebih utama kita dapat mengambil natijah dan hikmah sebagai pedoman pada masa revolusi untuk membangun bangsa dan negara.
Selanjutnya di dalam muqodimah beliau, pengarang kitab menjelaskan bahwa kanjeng Nabi Muhammad SAW adalah pemimpin alam semesta yang segala perilaku dan tindakannya menjadi suri tauladan yang baik. Agar kita sebagai manusia dapat mengikuti berilaku dan tindakannya.
Bab-bab yang terkandung di dalamnya terbilang lengkap yang meliputi pembahasan singkat ilmu tarikh, tindak lampahipun tiang Arab sakderengipun Islam, agamanipun tiang Arab sakderengipun kautuse kanjeng nabi Muhammad SAW, nasab-ipun kanjeng Nabi, babaranipun kanjeng Nabi, kanjeng Nabi angon mendo, tindaipun kanjeng Nabi dateng negori Syam ingkang kawitan, perang Fijar, kanjeng Nabi dados anggota perkumpulan Khilfu al-Fudhul, tindaipun kanjeng Nabi dateng negari Syam ingkang kaping kalih, Dahupipun kanjeng Nabi pikantuk Siti Khodijah, ambangun Ka'bah, temurunipun wahyu ingkang kawitan, telatipun temurune wahyu, temuruning wahyu malih, tabligh kaliyan samar, tabligh kaliyan terang-terangan, kanjeng Nabi dipun ejek kedamel sakit, pinten-pinten penganiyayaan tuwin hinaan kaum musyrikin dateng sebagian poro sohabatipun kanjeng Nabi, sikapipun kaum musyrikin dateng kanjeng Nabi, Islamipun Syaidina Hamzah, hijroh dateng negari Habasyah ingkang sepisan tahun gangsal sangking kenabian, Islamipun Syaidina Numar Ibnu Khotob, tiang kafir Quraisy boikot kaum muslimin, hijroh dateng negri Habasyah ingkang kaping kalih tahun pitu sangking kenabian, batalaken pemboikotan, atusan Najron tahun sedoso sangking kenabian, sedanipun siti Khodijah, kanjeng Nabi nggarwo Siti Saudah, nggarwo dateng Siti 'Aisyah, hijroh dateng Thoif tahun sedoso sangking kenabian, utusan sangking qobilah Dous, Isra' Mi'raj, dakwahipun kanjeng Nabi dateng tiang luar kota Mekkahwiwitan Islamipun sohabat Ansor, al-'Aqobah al-'Ula, al-'Aqobah al-Tsaniah, hijrohipun kaum Muslimin dateng Madinah, Daru al-Nadwah, hijrohipun kanjeng Nabi dateng Madinah, persatuanipun tiang Yahudi tuwin munafik, dipun idzini perang, ngalihipun qobilah, perang Badr, perang Uhud, perang Qondaq /Ahzab, perang Hunain, perjanjian lirih wonten perang Hudaibiyah, ghozwatu al-Fathi, Haji Wada', kanjeng Nabi ngintonaken utusan, kanjeng Nabi milalhigerah, wafatipun kanjeng Nabi, akhlakuhu wa adabuhu shollallahu alaihi wasallammu'jizatuhu shollallahu alaihi wasallah.
Sekian
Kendal, 19-02-2020
Komentar
Posting Komentar