"Punika Kitab Jawab Soalipun Mu'taqod"
Judulnya Jawa sekali bukan, dengan aksara pegon yang menawan dan bermekaran. Kitab ini karangan K. Asnawi Kudus. Lebih lengkap K. Raden Asnawi Kampung Bandan Kudus. Maaf jika salah mengeja. Jika kau membuka lembar demi lembar dan menyelami lautan hikmahnya kau akan memperoleh tambahan pengetahuan akan aqidah dalam Islam. Seperti catatan singkat di bawah judulnya, kitab ini memerangkan 50 poin aqidah atau biasa disebut dengan aqoid 50 beserta dalil aqlinya. Dalam kitab Khoridatul Bahiyah disebut dalil aqli meliputi wajib, mustahil, dan jaiz.
Aqoid 50 meliputi 20 sifat wajib Allah, 20 sifat muhal Allah, 1 sifat wenang Allah, 4 sifat wajib Rasul, 4 sifat muhal Rasul, 1 sifat wenang Rasul. Jadi 20+20+1+4+4+1= 50. 50 itu sebagai seorang mukalaf harus kamu hafal dan fahami seperti dawuh dalam nadhom Aqidatul Awwam, 'Fahfadh likhomsiina bihukmi wajibi'.
Kitab ini beraksara pegon dan berbahasa Jawa. Sebelum masuk pada topik utama terdapat 4 bab yang meliputi I'lan tentang alamat iman menurut Imam Nawawi, Tanbih tentang madhab yang dibangun oleh Ima Asy'ari dan Imam Maturidi secara lengkap beserta dalil aqlinya, Had al-Ma'rifah, dan Had al-Iman. Setelahnya berisi pembahasan pokok tentang aqoid 50 dengan metode tanya jawab beserta rinciannya.
Di antara pembahasannya bahwa sifat wajib Allah yang 20 itu dibagi 4 yang meliputi nafsiyah, salbiyah, ma'ani, dan ma'nawiyah.
Puncaknya aqoid yang 50 itu tercakup dalam dua kalimah syahadat.
Setelahnya pembahasan dalil-dalil aqli secara terperinci dari masing-masing sifat tersebut.
Perlu difahami maksud dari dalil aqli adalah suatu argumen yang dibagun atas fasar akal atau yang dapat diterima akal. Aku, kau, bahkan kita tahu yang namanya perkara aqidah yang tercakup dalam rukun iman itu adalah hal diluar jangkauan kita. Hal yang ghaib. Hal yang indra kita tak dapat menjangkaunya secara langsung. Tapi bagaimanapun kita harus percaya bahwa apa-apa yang kita imani yang tercakup di dalamnya benar-benar ada. Perangkat dalam diri manusia yang sedikit bisa menjangkaunya adalah akal. Maka akal digunakan untuk membangun dalil-dalilnya. Maka disebutlah dalil aqli.
Jika kau belajar Filsafat yang mencari hakikat Tuhan, alam semesta, dan manusia itu maka cakupan dalam pembahasan ini masuk dalam ranah Metafisika. Cukup-cukup. Ini akan sangat panjang.
Yang terakhir kitab ini ditutup dengan pesan beliau agar setiap laki-laki dan perempuan yang masih belum mengetahui untuk menghafalnya jangan sampai lupa. Siapa tahu menjadi sebab tetapnya iman di dunia sampai akhirat. Tammat
Mohon koreksi
Judulnya Jawa sekali bukan, dengan aksara pegon yang menawan dan bermekaran. Kitab ini karangan K. Asnawi Kudus. Lebih lengkap K. Raden Asnawi Kampung Bandan Kudus. Maaf jika salah mengeja. Jika kau membuka lembar demi lembar dan menyelami lautan hikmahnya kau akan memperoleh tambahan pengetahuan akan aqidah dalam Islam. Seperti catatan singkat di bawah judulnya, kitab ini memerangkan 50 poin aqidah atau biasa disebut dengan aqoid 50 beserta dalil aqlinya. Dalam kitab Khoridatul Bahiyah disebut dalil aqli meliputi wajib, mustahil, dan jaiz.
Aqoid 50 meliputi 20 sifat wajib Allah, 20 sifat muhal Allah, 1 sifat wenang Allah, 4 sifat wajib Rasul, 4 sifat muhal Rasul, 1 sifat wenang Rasul. Jadi 20+20+1+4+4+1= 50. 50 itu sebagai seorang mukalaf harus kamu hafal dan fahami seperti dawuh dalam nadhom Aqidatul Awwam, 'Fahfadh likhomsiina bihukmi wajibi'.
Kitab ini beraksara pegon dan berbahasa Jawa. Sebelum masuk pada topik utama terdapat 4 bab yang meliputi I'lan tentang alamat iman menurut Imam Nawawi, Tanbih tentang madhab yang dibangun oleh Ima Asy'ari dan Imam Maturidi secara lengkap beserta dalil aqlinya, Had al-Ma'rifah, dan Had al-Iman. Setelahnya berisi pembahasan pokok tentang aqoid 50 dengan metode tanya jawab beserta rinciannya.
Di antara pembahasannya bahwa sifat wajib Allah yang 20 itu dibagi 4 yang meliputi nafsiyah, salbiyah, ma'ani, dan ma'nawiyah.
Puncaknya aqoid yang 50 itu tercakup dalam dua kalimah syahadat.
Setelahnya pembahasan dalil-dalil aqli secara terperinci dari masing-masing sifat tersebut.
Perlu difahami maksud dari dalil aqli adalah suatu argumen yang dibagun atas fasar akal atau yang dapat diterima akal. Aku, kau, bahkan kita tahu yang namanya perkara aqidah yang tercakup dalam rukun iman itu adalah hal diluar jangkauan kita. Hal yang ghaib. Hal yang indra kita tak dapat menjangkaunya secara langsung. Tapi bagaimanapun kita harus percaya bahwa apa-apa yang kita imani yang tercakup di dalamnya benar-benar ada. Perangkat dalam diri manusia yang sedikit bisa menjangkaunya adalah akal. Maka akal digunakan untuk membangun dalil-dalilnya. Maka disebutlah dalil aqli.
Jika kau belajar Filsafat yang mencari hakikat Tuhan, alam semesta, dan manusia itu maka cakupan dalam pembahasan ini masuk dalam ranah Metafisika. Cukup-cukup. Ini akan sangat panjang.
Yang terakhir kitab ini ditutup dengan pesan beliau agar setiap laki-laki dan perempuan yang masih belum mengetahui untuk menghafalnya jangan sampai lupa. Siapa tahu menjadi sebab tetapnya iman di dunia sampai akhirat. Tammat
Mohon koreksi
Komentar
Posting Komentar