Saya berusaha memutar waktu ke masa lalu,
walau hanya sebatas dalam angan-angan. Lembaran demi lembaran terbuka satu
persatu, kenangan itu mulai nampak walau terkesan samar-samar. Memori itu
tertindih kenangan-kenangan lain yang berserakan, sehingga butuh usaha lebih
untuk memungutnya.
Menjelang lulus sekolah dasar pondok bukanlah
hal yang saya fikirkan waktu itu. Seusia tersebut pilihan-pilihan termasuk
pendidikan masih manut orang yang merawat saya. Jika dipilihkan melanjutkan
sekolah di dekat rumah ya ikut saja, kalau dipilihkan yang lumayan jauh ya ngikut juga. Namun, pilihan itu ternyata jatuh di
pesantren. Ya, saya akan dipondokkan selepas lulus dan saya tidak bisa menolak.
Pilihannya jatuh di pondok pesantren putra-putri Al-Munawwir Gringsing, Batang.
Alasannya pragmatis saja, mbah, yang memondokkan saya adalah salah seorang jama’ah
pengajian pendak ahad di majlis pondok pesantren tersebut. Pengajian
orang-orang sepuh yang sudah ada semenjak jaman mbah Munawwir sebagai pendiri.
Saat tahu saya akan dipondokkan entah apa yang saya fikirkan waktu itu, sudah cukup lama dan saya lupa. Namun ada beberapa yang saya ingat bahwa sebelum berangkat mondok saya diberi bermacam wejangan
untuk bekal kelak di dunia pesantren. Di pondok makannya jangan pilih-pilih,
seadanya. Diminta prihatin saat di pondok. Dan tentu saja, yang krasan.
Pastinya, di pondok saya akan berada di dalam kehidupan baru dan lingkungan baru. Jauh dari keluarga, desa, teman-teman di rumah, tontonan anime setiap minggu, dan dolanan tradisional yang saya mainkan bersama kawan-kawan saat liburan sekolah.
Disamping mondok saya juga mendaftar sekolah. Pilihan sekolah paginya jatuh di MTs NU Nur
Anom Gringsing. Sebenarnya ada satu MTs yang hanya berjarak 200 m dari
pesantren, tapi entah alasannya apa sehingga jatuh di Nur Anom. Di kemudian
hari ternyata memang hampir semua santri Al-Munawwir putra sekolah di MTs Nur
Anom, sedang yang putri di MTs NU 01 yang jaraknya lebih dekat dengan pondok.
Sebenarnya ada SMP N 03 yang berada di sebelah utara desa Gringsing, tapi harus
ngangkot. Pun di sebelah selatan desa Gringsing, tepatnya di desa Kutosari ada
SMP N 01 Gringsing, jika sekolah di sana juga harus ngangkot.
Cukuplah pos pertama ini
Komentar
Posting Komentar