Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2020

#RenunganKu1

Kemarin, senin 02 Maret 2020 di Fesbuk saya mendapati berita kematian ada tiga, nampaknya yang di maksud belum terlalu tua usianya. Siangnya, mendengar siaran orang meninggal dari arah barat yang entah dari Babatan, Tempel, atau Cepiring. Saat bepergian ke Pegandon ada satu bendera kuning di pasang, bendera tanda kematian. Pernah suatu ketika, selama perjalanan saya menghitung bendera kuning ada lima kalau tidak salah. Dulu, sekitaran 3 tahun yang lalu sat menden gar atau mengetahui berita kematian saya akan biasa-biasa saja, hanya mbatin paling, "karang wis wayahe". Sekarang, fikiran saya tidak sesederhana itu. Semenjak serangan panik pertama yang berdampak cemas berlebih saat mendengar berita kematian ada titik tertentu yang membuat saya tidak tenang, bahkan membuat saya ketakutan yang di antaranya mati muda dan mati mendadak. Ya, dari sana saya berfikir bahwa mati adalah suatu hal yang tidak dapat ditebak kapan dan bagaimana caranya. Dulu saya hanya ber...

#12 Primbon Tahlil

Buku dengan judul Primbon Tahlil Arab-Latin adalah karya KH. Ahmad Abdul Hamid Kendal. Buku ukuran saku agak besar ini diterbitkan oleh penerbit Thoha Putra Semarang. Kitab yang ada pada saya adalah cetakan ke 13 yang dicetak pada tahun 1985 M. Seperti disebut di dalam pendahuluan kitab, karya tersebut selesai ditulis pada 23 Februari 1968 M/24 Dulqo'idah 1387 H di Kendal, Jawa Tengah. Tujuan pe nulisan kitab tersebut adalah agar orang-orang sedang mempelajari tahlil juga bisa mengetahui artinya bagi yang tidak terlalu memahami huruf arap. Alasan dibuatnya seukuran saku agar bisa dimasukkan pada saku setiap hari. Tujuannya agar kita selalu ingat kewajiban kepada Allah SWT. Dan, setiap hari kamis/jum'at dapat kita baca di rumah/kubur untuk mengirim do'a kepada arwah para leluhur yang telah mendahului kita. Kitab tersebut berisi 80 halaman selain sampul. Sebelum pembahasan tahlil beliau mencantumkan terlebih dahulu tentang Kewajiban Hamba Menyembah K...

Bu Zaroh

Beberapa hari ini fikiran nampak kurang nyaman, ada yang mengganjal, nggersah, kefikiran sesuatu. Ada satu nama yang seperti selalu terngiang: Bu Zaroh. Ya, Bu Zaroh. Beliau adalah guru saya sewaktu kelas satu dan dua di MI Sendangdawung medio 1998-1999. Seorang guru dengan perantaranya saya bisa baca-tulis Latin. Beliau yang saya kenal adalah seorang guru senior yang sangat disegani. Saat beliau masuk dipastikan ruang kelas seketika ceep, anteng. Saat ada PR, sesiapapun kalau-kalau tidak menggarap pasti ketakutan. Beliau sangat awas jika ada murid yang PR-nya digarapkan salah seorang keluarganya. Kurang lebih, "Besok-besok lagi kalau mbak yu kamu yang masih menggarapkan PR suruh dia kesini. Ikut pelajaran di kelas. Saya masih ingat betul, setelah bel bertalu dan murid-murid masuk kelas pasti dari kami ada yang mengontrol pintu. Tujuannya sudah pasti, jaga-jaga kalau-kalau beliau rawuh. "Bu, Zaroh rawuh. Bu Zaroh Rawuh. Bu Zaroh rawhu." Grudug-...

#11 "Syi"iran Segar Cepoko"

  Sumber: Pribadi   Anerangaken Ahli Neraka karanganipun Abi Muhammad Sholih al-Khojawi. Nama pengarang nampak asing bagi saya. Jadi tidak dapat menerangkan lebih jauh siapa sosok beliau yang sebenarnya. Dari keterangannya kita sudah faham bahwa kitab tipis ini memuat syi'ir-syi'ie penduduk neraka. Neraka dalam khasanah keislaman termasuk satu tema yang masuk dalam kajian aqidah. Apa-apa perkara ghaib baik telah atau belum terjadi yang tidak dapat kita indra masuk dalam cakupan aqidah. Aqidah berarti perkara keimanan. Ketetapan hati akan hal-hal yang ada dalam rukun iman; iman kepada Allah, iman kepada malaikat, iman kepada kitab-kitab Allah, iman kepada rasul-rasul Allah, iman kepada hari akhir/kiamat, dan iman pada qodho-qoar. Pembahasan neraka masuk pada rukun iman yang kelima. Di mana kelak manusia akan dibangkitkan, digiring ke padang masyar, ditimbang amalnya, melewati jembatan, dan sampai pada dua pilihan surga atau neraka. Teks-teks keagamaa...