Buku dengan judul Primbon Tahlil Arab-Latin adalah karya KH. Ahmad Abdul Hamid Kendal. Buku ukuran saku agak besar ini diterbitkan oleh penerbit Thoha Putra Semarang. Kitab yang ada pada saya adalah cetakan ke 13 yang dicetak pada tahun 1985 M.
Seperti disebut di dalam pendahuluan kitab, karya tersebut selesai ditulis pada 23 Februari 1968 M/24 Dulqo'idah 1387 H di Kendal, Jawa Tengah. Tujuan penulisan kitab tersebut adalah agar orang-orang sedang mempelajari tahlil juga bisa mengetahui artinya bagi yang tidak terlalu memahami huruf arap. Alasan dibuatnya seukuran saku agar bisa dimasukkan pada saku setiap hari. Tujuannya agar kita selalu ingat kewajiban kepada Allah SWT. Dan, setiap hari kamis/jum'at dapat kita baca di rumah/kubur untuk mengirim do'a kepada arwah para leluhur yang telah mendahului kita.
Kitab tersebut berisi 80 halaman selain sampul. Sebelum pembahasan tahlil beliau mencantumkan terlebih dahulu tentang Kewajiban Hamba Menyembah Kepada Tuhan Allah, Sholat, Sakit, Berobat, Adab Meninjau Orang Sakit, Sakit, Berobat, Adab Takziah, Mayat di dalam Krendo dan Kubur, Adab Ziarah Qubur, Shodaqoh untuk Mayit dan Mendo'akannya, Sholat Mayit, Niat Sholat Jenazah, Tahlil, Talqin di atas Quvur
Di dalam uraian setiap bab beliau hanya mencantumkan sumber dari al-Qur'an atau Hadits beserta artinya yang berkaitan dengan bab-bab tersebut. Dalam bab tahlil setiap bacaannya juga diberi arti bahasa Indonesia. Hanya dalam pembahasan Talqin di atas Kubur beliau memberikan uraian.
Saya juga meminta maaf, ternyata kitab yang saya pegang halaman 9-16 tidak ada. Malahan ada beberapa halaman yang dobel.
Kitab ini nampaknya menjadi salah satu kitab tahlil awal yang beredar di masyaratakt dalam bentuk kitab. Sekarang yang banyak beredar adalah kitab Majmu' yang berisi Tahlil, beserta beberapa surat di dalam al-Qur'an yang biasa dibaca pada momen-momen tertentu.
Kita semua juga telah fahami bersama bahwa di Indonesia membaca tahlil berjama'ah seolah telah mentradisi. Dalam momen keagamaan biasanya pasti ada pembacaan tahlil di tengah-tengahnya, baik berupa walimah arau pengajian umum. Bahkan ada majlis-majlis tertentu yang mengkhususkan pada tahlil. Di kampung-kampung juga setiap malam jum'at bergilir dari satu rumah ke rumah yang lain diadakan bacaan tahlil, biasa disebut dengan ngaji RT-nan.
Selain kitab ini karya KH. Ahmad Abdul Hamid Kendal yang menggunakan aksara Latin berbahasa Indonesia juga ada beberapa.
Komentar
Posting Komentar