Langsung ke konten utama

The Word of the Married eps. 1

"Kau harus memeriksa bagasi suamimu. Dia menyembunyikan sesuatu di sana."

Semua orang sepakat salah satu pencapaian yang diidamkan setiap manusia adalah keluarga yang utuh: ikatan yang sah, pasangan yang saling mengasihi dan saling menguatkan, anak yang menjadi alasan bagi orang tua untuk berjuang lebih kuat dalam menapaki kehidupan, karir yang cemerlang yang tidak setiap orang dapat menggapai, finansial yang melimpah, rasa hormat dan kagum orang-orang yang mengenal dan sekitar. Tersebut sudah pantas disebut sakinah, mawadah, wa rahmah dalam konsep Islam.
Satu di antara mereka yang dapat menggapai hal tersebut adalah Dr. Ji Sun Woo. Ya, Dr. Ji Sun Woo. Kurang apa coba dia sebagai seorang wanita, istri, dan ibu bagi putranya. Di usia muda sudah menjadi direktur rumah sakit. Dikagumi dan dihormati. Sudah pasti dibanggakan orang tua, bahkan keluarga besar. -Eh, yang mabuk didatangi dua polisi itu juga bukannya direktur ya. Maaf, saya kurang faham posisi-posisi perdirekturan.- Ia digambarkan perepuan cerdas dan berprestasi, nampak dari koleksi buku-bukunya yang mengagumkan dan beberapa lencana penghargaan yang menghiasi satu sudut ruangan. Ia nyaris sempurna sebagai wanita. Ia nampak puas, bahagis, dan bangga atas pencapaian dan keberadaannya saat ini.
Setidaknya itu yang ditampakkan dari luar. Gambaran yang kita lihat secara langsung di awal.
Sampai suatu hari tanpa sengaja Dr. Ji Sun Woo menemukan sehelai rambut di mantel suaminya yang ia pakai hari itu. Jelas itu bukan karakter rambutnya atau suaminya: panjang dan pirang kemerahan. Ia curiga. Hal yang wajar dan sangat naluriah sebagai seorang istri. Ketika laki-laki di posisi yang sama pasti akan memiliki perasaan dan fikiran yang sama, hanya saja dalam hal ini perempuan lebih kuat dan terlatih. Ya, dalam soal perasaan ia di atas segalanya.
Sontak Dr. Ji Sun Woo menjadi pribadi yang awalnya ceria menjadi pemurung, dan ketika diajak bicara seringnya mblayang dengan tatapan kosong. Setiap rambut pirang kemerahan sangat sensitif baginya. Ini semacam stimulus yang berulang dan rasanya sangat tidak nyaman dan sangat mengganggu. Melelahkan dan membekas.
Kecurigaannya bertambah kuat saat seseorang mengatakan jam 5 sore suaminya sudah pulang. Kenyatannya suaminya jam setengah 8 belum pulang, bahkan baru pulang saat Dr. Ji Sun Woo sudah tidur
Cerita selanjutnya berisi pencarian bukti tentang kecurigaannya. Sebagai perempuan ia tidak mau gegabah asal tuduh. Satu keunggulan wanita adalah sabar, telaten dan kecermatannya.
Beberapa usahanya belum membuahkan hasil. Di sini perasaan kita seperti diadug-adug. Saat tokoh utama hampir memergoki, eh ndilalah tidak jadi. Dan skema ini berulang beberapa kali. Sampai tokoh utama berkesimpulan: Oh, ini hanya perasaanku saja. Ya, sama seperti kita yang terkadang termakan oleh perasaan sendiri, tapi kita yakin apa yang kita rasakan benar adanya. Karena manusia dibekali untuk mempercayai perasannya masing-masing. Tidak ada yang salah.
Satu nama yang sangat ia curigai adalah salah satu pasiennya, istri Yeo Byung Gyu.
Sampai akhirnya pertemuan keduanya dengan Min Hyun Seo, salah seorang pasiennya membawa lampu hijau. Ia pasien dengan masalah psikologis, entah depresi atau cemas berlebih. Ia mengeluh mudah meledak dan susah tidur. Nampak ia adalah pribadi yang memendam pengalaman kurang menyenangkan di masa lalu, bahkan beberapa kejadian traumatis yang masih mengendap dan tak kunjung ia lepaskan. Saat itu ia ingin meminta obat tidur pada Dokter ji, yang ditolak karena melanggar kode etik. Seharusnya Min Hyun Seo mengunjungi Psikiater agar diberikan evaluasi. Ia menolak karena tidak mau memiliki catatan di sana. Di pertemuan kedua ini kesepakatan dibuat: Dokter ji bersedia memberikan resep obat tidur dengan syarat Min Hyun Seo membantunya menyelidiki suaminya.
Penyelidikannya membuahkan hasil, namun tidak tahu wanita itu siapa.Wajahnya tidak nampak. Min Hyun Seo hanya mengirim plat nomor mobil si wanita, yang ternyata dugaan Dokter ji selama ini benar. Plat nomer itu mengarah pada salah seorang pasiannya yang istri Yeo Byung Gyu.
Sesuai pesan Min Hyun Seo Dokter ji menyelidiki bagasi suaminya, setelah hampir putus asa tidak menemukan apa-apa ia membuka bagasi bagian dalam dan menemukan suatu tas. Di dalamnya terdapat ponsel yang berisi bukti perselingkuhan suaminya, Park Hae Joon. Namun wanita yang dimaksud bukan lah salah satu pasiennya yang istri Lee Kyung Young, namun anak perempuannya. Kau pasti tahu bagaimana perasaan Dokter ji seperti apa saat itu. Dadanya serasa sesak, nafasnya pendek, hatinya bak disayat sembilu. Ia hendak roboh dan air matanya tumpah. Yang membuat perasannya semakin jatuh adalah beberapa orang yang ia kenal ternyata mengetahui kelakuan suaminya. Kejahatan yang terorganisir dan sempurna.
Ia membetulkan kuda-kuda tubuh dan perasaannya. Gunting ia ambil dan beberjalan menuju suaminya seperti tidak terjadi apa-apa. Dan, bersambung.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kitab Fasholatan; Kita dan Pelajaran Praktik Sholat

Judul: Fasholatan Pengarang: KHR. Asnawi Penysun: Minan Zuhri Arif Penulis: Rodhi Arif Penerbit: Menara Kudus Tebal Kitab:100 Halaman Cetakan Pertama: 1375 Sumber: dokumen pribadi Aku memiliki kenangan akan pelajaran praktek sholat malam selasa semasa kecil. Kukira termasuk kau juga memiliki kenangan yang sama akannya. Namun, di sini yang ingin aku ceritakan adalah segurat kisahku saja. Ya. Kenanganku. Kenanganku akannya. Kisah tentang pelajaran praktek sholat malam selasa. Waktu itu, kami menyebutnya dengan ngaji sembahyang yang dilaksanakan setiap malam selasa. Malam-malam lain untuk belajar membaca Al-Qur'an. Untuk malam jum'at libur dan biasanya diisi pembacaan kitab Maulid Berjanji di masjid dan musholla-musholla. Di dalam belajar sholat aku masih ingat betul, bacaan-bacaan yang ada di dalam sholat aku peroleh dari sebuah kitab kecil bersampul hijau tentang tuntunan sholat dan bacaan-bacaan di dalam sholat beserta artinya dengan judul Fasholatan . ...

#3 Washoya al-Aba' li al-Abna' karya KH. Bisri Musthofa

 Sumber; Pribadi Judul: Washoya al-Aba' li al-Abna' Pengarang: KH. Bisri Musthofa Penerbit: Menara Kudus Cetakan:- Tebal: 46 Halaman Dalam dunia pesantren pengajaran akhlaq sangat ditekankan karena akhlaq sebagai pondasi pelajar dalam bersikap dan berperilaku selama ia menuntut ilmu. Bahkan ada sebuah ungkapan bahwa akhlaq lebih utama dari ilmu, namun bukan berarti meniadakan ilmu itu sendiri. Karena yang paling utama adalah antara akhlaq dan ilmu harus berdampingan. Akhlaq biasanya mulai diajarkan di kelas-kelas paling dasar, karena akhlaq kelak sebagai bekal dalam menuntut ilmu bagi seorang pelajar. Akhlaq , adab, tata krama, budi pekerti, etika, atau penyebutan yang lainnya adalah suatu cabang dari filsafat yang membahas tentang perilaku manusia secara individu dilihat dari baik-buruknya. Jika perilaku manusia secara masal atau banyak disebut dengan politik. Dalam khasanah pesantren sangat banyak kitab-kitab yang membahas tentang akhlaq, mulai dari kitab...

#4 Badiu al-Hikayah-Kyai Zubaidi Hasbullah

Sumber; Pribadi Judul: Badi al-Hikayaah Pengarang: Zubaidi Hasbullah Penerbit: al-Munawwar Semarang Tebal: 98 Halaman Cetakan: 1967M/1387H Cerita adalah salah satu metode pembelajaran di dalam dunia pendidikan. Secara nalurian dan alam bawah sadar manusia senang mendengar cerita, apalagi bagi mereka anak-anak. Anak yang di dalam keluarganya dibesarkan dengan buaian cerita menjelang tidurnya atau sering diceritakan kisah-kisah oleh anggota keluarganya akan sangat membekas baginya di kemudian kelak. Hampir setiap peradaban memiliki tradisi bercerita, baik lisan maupun tulisan. Hal ini karena cerita merupakan refleksi dari kejadian-kejadian nyata yang dapat diambil pelajaran dan hikmah darinya. Pun demikian di dalam dunia Islam. Dunia Islam sangat erat dengan cerita-cerita. Hal ini dapat dilihat di dalam al-Qur’an sendiri sebagai sumber rujukan pertama agama islam yang banyak sekali memuat cerita-cerita. Di antara cerita yang dimaksud adalah cerita-cerita nabi terdahu...